Dalam kamus besar bahasa Indonesia pengertian Mutu adalah (ukuran) baik buruk sesuatu benda, kadar, taraf dan derajat (kepandaian, kecerdasan, dan sebagainya serta kualitas)
Masalah mutu pendidikan rupanya sudah sangat menggelitik dunia pendidikan dewasa ini. Bukan saja bagi para professional tapi juga bagi masyarakat luas terdapat suatu gerakan yang mengiginkan adanya perubahan sekarang juga dalam hal usaha peningkatan mutu pendidikan. Suatu gejala yang mendapat sorotan masyarakat dewasa ini adalah bahwa pendidikan sekolah tidak dengan sendirinya menjamin adanya lapangan kerja. Ribuan lulusan pendidikan sekolah menengah bahkan pendidikan tinggi tidak memperoleh pekerjaan yang sesuai apalagi masyarakat masih mengertikan lapangan kerja itu terbatas untuk menjadi pegawai negeri.
Menghadapi gejala tersebut diatas para pakar ilmu pendidikan ada yang kurang sabar dan ingin merombak seluruh system pendidikan itu dalam semalam kekhawatiran ini memang beralasan, karena pendidikan itu meminta waktu yang cukup lama. Untuk menghasilkan buahnya dan kekeliruan investasi pada suatu saat akan berakibat jauh bukan saja dalam arti dana, juga kesempatan, dan lebih serius adalah “Demage” yang kita buat akan berakibat fatal bagi manusia. Namun demikan rasa was-was yang p[ositif ini tidak perlu membawa kita peroleh sekarang dalam membina dunia pendidikan kita merupakan suatu dengan nialainya tersendiri. Misalnya dengan tercapainya target pendidikan untuk itu pendidikan sekolah dasar berarti kita telah mencapai salah satu fase dari tuntutan konsitusi ialah bahwa tujuan pembentukan Negara kita ialah semua warga Negara berhak untuk memperoleh pendidikan dalam rangka untuk mencerdaskan kehidupan bangasa.
Salah satu masalah besar yang dihadapi dunia pendidikan nasional dewasa ini adalah masalah kualitas yang dirasakan jauh tercecer dari keberhasilan pencapainya target kualitas. Hal ini bukanya secara sadar percenaan sector pendidikan selama ini diarahkan pada asas pemerataan untuk meberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi semua warga Negara untuk memperoleh pendidikan.
Referensi :
Anonim, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1994
A.R Tilaar. Pendidikan Dalam Membangun Nasional Menyongsong Abad XXI. Jakarta :Balai Pustaka,1990.
PENGERTIAN MUTU PENDIDIKAN
PENGERTIAN KEPALA SEKOLAH
Pengertian kepala sekolah menurut Wahjosumidjo (2002: 83) Kepala dapat diartikan ‘ Ketua ’ atau ‘ Pemimpin ‘ dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedangkan sekolah adalah sebuah lembaga dimana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran. Dengan demikian secara sederhana kepala sekolah dapat didefinisikan sebagai : “Seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran”.
Ahli lain mendefinisikan Kepala Sekolah merupakan personel sekolah yang bertanggug jawab terhadap seluruh kegiatan-kegiatan sekolah. (Daryanto 2005: 80)Kepala Sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan seluruh kegiatan pendidikan dalam lingkungan sekolah yang dipimpinnya. Kepala Sekolah tidak hanya bertanggung jawab secara teknis akademis saja, akan tetapi segala kegiatan, keadaan lingkungan sekolah dengan kondisi dan situasinya, serta hubungan dengan masyarakat sekitar merupakan tanggung jawab nya pula.
Inisiatif dan kreatif yang mengarah kepada perkembangan dan kemajuan sekolah adalah merupakan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah. Kepala Sekolah harus bekerjasama dengan para guru yang dipimpinnya, dengan orang tua murid atau BP3 serta pihak pemerintah setempat. (Daryanto 2006: 80) Dari pengertian kepemimpinan dan kepala sekolah yang telah dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan kepemimpinan kepala sekolah adalah kemampuan seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah, untuk menggerakkan segala sumber yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
KEPEMIMPINAN
Ada berbagai macam definisi kepemimpinan yang dikemukakan oleh berbagai ahli. Menurut Soetopo & Soemanto (1984: 1) Kepemimpinan adalah suatu kegiatan dalam membimbing suatu kelompok sedemikian rupa sehingga tercapai tujuan dari kelompok itu yaitu tujuan bersama. Dirawat, dkk (1976: 11-12) mengemukakan pengertian umum kepemimpinan adalah kemampuan dan kesiapan yang dimiliki seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan dan kalau perlu memaksa orang lain agar ia menerima pengaruh itu selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu pencapaian suatu maksud atau tujuan tertentu. (Soetopo & Soemanto 1984: 1)
Kartini Kartono (1992: 49) dalam bukunya “Pemimpin dan Kepemimpinan” mengemukakan definisi kepemimpinan dari berbagai tokoh, antara lain : Ordway Tead mengemukakan kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mereka mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan. George R. Terry menyatakan kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mereka suka berusaha mencapai tujuan-tujuan kelompok. Howard H. Hoyt menyatakan kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi tingkah laku manusia, kemampuan untuk membimbing orang. T. Hani Handoko (1995: 294) mendefinisikan kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai sasaran. Sedangkan menurut Stoner dalam Handoko (1995) Kepemimpinan adalah suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya.
Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi manusia baik perorangan maupun kelompok. (Miftah Thoha 2004: 264) Dari berbagai pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan seorang pemimpian untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang lain untuk bekerjasama mencapai suatu tujuan kelompok.
Kata “memimpin” dari rumusan tersebut mengandung makna luas yaitu kemampuan untuk menggerakkan segala sumber yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat dibayangkan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam praktek organisasi mengandung konotasi: menggerakkan, mengarahkan, membimbing, melindungi, membina, memberikan taladan, memberikan dorongan, memberikan bantuan dan sebagainya.
Banyaknya arti yang terkandung dalam kata memimpin memberikan indikasi betapa luasnya tugas, fungsi, peranan, dan tanggung jawab kepala sekolah sebagai pimpinan suatu organisasi.
UPAYA PENINGKATAN KINERJA GURU
Upaya-upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan
kinerja tenaga kependidikan dan prestasi belajar peserta didik dapat
dideskripsikan sebagai berikut (Emulyasa 2004: 100) :
1) Mengikutsertakan guru-guru dalam penataran-penataran, untuk menambah
wawasan para guru. Kepala sekolah juga harus memberikan kesempatan
kepada guru-guru untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya
dengan belajar ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
2) Kepala sekolah harus berusaha menggerakkan tim evaluasi hasil belajar
peserta didik untuk lebih giat bekerja, kemudian hasilnya diumumkan secara
terbuka, yang akan bermanfaat untuk memotivasi para peserta didik agar
lebih giat belajar dan meningkatkan prestasinya.
3) Menggunakan waktu belajar secara efektif di sekolah, dengan cara
mendorong para guru untuk memulai dan mengakhiri pembelajaran sesuai
waktu yang telah ditentukan, serta memanfaatkannya secara efektif dan
efisien untuk kepentingan pembelajaran.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA GURU
Kinerja Guru akan menjadi optimal, bilamana diintegrasikan dengan
komponen sekolah baik kepala sekolah, iklim sekolah, guru, karyawan, maupun
anak didik. Pidarta (1995) dalam Saerozi (2005: 2) mengemukakan ada beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya
yaitu :
1) Kepemimpinan kepala sekolah,
2) Iklim sekolah,
3) Harapan-harapan, dan
4) Kepercayaan personalia sekolah.
Dengan demikian nampaklah bahwa kepemimpinan kepala sekolah dan
iklim sekolah akan ikut menentukan baik buruknya kinerja guru.
PENGERTIAN PENDIDIKAN
Banya para ahli yang mendefenisika pengertian pendidikan. Kita dapat mengambi dari beberapa pengertian berikut ini:
a. Dr. MJ. Langeved : pendidikan adalah : Pemberian bimbingan bantuan rohani bagi yang masih memerlukan.
b. Prof. Dr. Johs Dewey ialah suatu proses pengalaman, karena kehidupan adalah pertumbuhan pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin tanpa batas usia
c. Drs. Ahmad D Marimba mengartikan pendidikan ialah : bimbingan atau pembinaan secara secara sadar oleh sipendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani siterdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
Dalam Tap MPR no IV/MPR/1973 disebutkan pendidikan hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
Diantara defenisi tersebut diatas sebenarnya tidaklah terdapat variasidalam pengungkapan atau berbeda segi peninjauan maka dari itu dapatlah dipahami bahwa pendidikan itu mengandung nilai-nilai sebagai berikut:
a. Bahwa pendidikan itu merupakan suatu usaha
b. Usaha itu dilaksanakan secara sadar
c. Usaha itu dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai tanggung jawab kepada masa depan anak
d. Usaha itu mempunyai dasar dan tujaun tertentu
e. Usaha itu dilaksanakan secara teratur dan sistematis
f. Usaha itu memerlukan alat-alat yang dipergunakan.
Berdasarkan inti-inti persoalan dalam masalah pendidikan sebagaimana tersebut diatas maka dapatlah diambil kesimpulan bahwa pendidikan dapat didefenisikan secara sederhana “usaha sadar, teratur, dan sistematis di dalam memberikan bimbingan atau bantuan kepada orang lain (anak) yang sedang berproses menuju kedewasaan.
Referensi:
M. Anshari. Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya, Usaha Bersama, 1983.
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam.
Jujun S. Suryana, Filsafat Pendidikan, Jakarta, Pustaka Sinar Harapan, 2002.
PENGERTIAN MANAJEMEN
Kata “Manajemen” berasal dari bahasa Inggris Management yang dalam konteks indonesianya diterjemahkan dalam beberapa arti antara lain : pengurusan, pengelolaan, ketatalaksanaan, kepemimpinan, pembimbingan, pembinaan, penyelenggaraan, penanganan.
Menurut arti umum, manajemen atau pengelolaan adalah pengadministrasian, pengaturan, atau penataan suatu kegiatan.
Bila dilihat dari beberapa pengertian diatas maka Manajemen erat sekali kaitanya dengan kegiatan manusia, baik dalam pabrik, sekolah, universitas, kantor, maupun kegiatan dalam kehidupan sehari-sehari. Tentu saja kegiatan tersebut mempunyai tujaun masing-masing. Dalam konteks ini, Manajemen haruslah dipandang sebagai suatu proses, kegiatan, atau usaha dalam mencapai tujaun tertentu melalui kerja sama dengan orang lain.
Secara sederhana “ Manajemen adalah segenap perbuatan menggerakan sekelompok orang dan menggerakkan fasilitas dalam suatu usaha kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam proses manajemen terlibat fungsi-fungsi pokok yang ditampilakan oleh seorang manajer/pimpinan, yaitu : perencanaan, (Planning), pengorganisasian (Organizing), Pimpinan (Leading), dan pengawasan (Controling). Oleh karena itu manajemen diartiakan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspek agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien.
a. Perencanaan
Perencanaan pada hakikatnya adalah aktivitas pengambilan keputusan tentang sasaran (objektivitas) apa yang akan dicapai, tindakan apa saja yang akan diambil dalam rangka mencapia tujuan atau sasaran tersebut dan siapa yang akan melaksanakan tugas-tugas tersebut.
Letak fungsi perencanaan sebagi fungsi dasar manajemen dasar diantara fungsi-fungsi manajemen lainya, dikatakan sebagai dasar, karena ia merupakan dasar dan titik tolak dari pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainya, bahkan perencanaan memberikan gambaran menyeluruh tentang alternative tindakan yang akan diambil oleh organisasi dan seksi-seksinya.
b. Pengorganisasian
Ada dua batasan yang perlu dikemukakan disni, yakni istilah Organization sebagai kata benda dan Organization (pengorganisasian) sebagai kata kerja, menunjukkan pada rangkai aktivitas yang harus dilakukan secara sistematis.
Pengorganisasian sebagai kata kerja menunjukan aktivitas di dalamnya, sedangkan aktivitas itu melalui proses yaitu proses membagi kerja ke dalam tugas-tugas yang lebih kecil, membebenkan tugas-tugas itu kepada orang yang mempunyai kemampuan di dalamnya, mengalokasikan sumber daya dan mengkoordinasiakn dalam rangka ektifitas pencapaian tujaun organisasi itu sendiri.
c. Pimpinan
Pimpinan pada hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain didalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan. Kekuasaan adalah kemampuan untuk mengarahkan untuk mengarahkan dan mempengaruhi bawahan sehubungan dengan tuigas-tugas yang dilaksanakanya.
Kepala sekolah sebagai pimpinan di sekolah yang dipimpinya bertugas untuk menjadikan kegiatan-kegiatan sekolah untuk mencapai tujaun sekolah dapat berjalan dengan apa yang telah direncanakan dan di organisasikan.
d. Pengawasan
Setelah perencanaan, pengorganisasian, dan kepemimpinan yang keempat adalah pengawasan.
Pengawasan adalah tindakan atau kegiatan usaha agar pelaksanakan serta hasil kerja sesuai dengan apa yang di rencanakan, perintah, petunjuk atau ketentuan-ketentuan lainya yang telah ditetapkan.
Pengawasan diperlukan untuk melihat sejauh mana hasil tercapai, tempat adanya pengawasan, perencanaan, pengorganisasian, dan kepemimpinan tidak dapat diukur apakah sesuai dengan petunuk yang ditentukan atau tidak.
Refensi.
1. Ahmad Sutarmadi, Masjid (Tinjawana Al-Qur’an dan Manajemenya), Jakarta: kalimah.2001.
2. Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran ssecara Manusiawi, Jakarta: Rineka Cipta, 1990.
3. Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung, Remaja Rosda Karya,2002, Hal.1
4. Burhanuddin, Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara,1994,
5. M.Daryanto, Administrasi Pendidikan,Jakarta, Rineka Cipta, 1990, Hlm.83
PENGERTIAN ADMINISTRASI, ADM PENDIDIKAN, DAN ADM PERSONEL
1. Administrasi
Ada banyak sekali pengertian Administrasi menurut para ahli, tapi kita dapat mengabil beberapa pendapat, diantaranya :
Kata “Administrasi” berasal dari kata latin yang terdiri dari ad yang mempunya arti sama dengan kata to dalam bahasa inggris, yang berarti “ke” atau “kepada”. Dan minister sama artinya dengan kata to serve atau to to conduct yang berate “melayani”. Jadi, kata “Administrasi” dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur kegiatan didalam mencapai suatu tujuan.
Sedangkan Saiful Sagala mendefenisikan : Administrasi adalah ” rangkaian kegiatan bersama sekelompok manusia secara sistematis untuk menjalankan roda usaha atau misi organisasi agar dapat terlaksana, suatu usaha dengan suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan. “
G.Zroring berpendapat Administrasi merupakan kegiatan atau sebagai gejala sosial, karena berlangsung dalam interaksi seluruh manusia.
a. Administrasi merupakan proses berupa kegiatan-kegiatan atau rangkaian kegiatan/ perubahan atau kejadian-kejadian yang kompleks.
b. rangkaian-rangkaian itu berupa usaha kerja sama sekelompok manusia atau sejumlah person (dua orang atau lebih)
c. kerjasama itu bermaksud untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan melalui pembagian tugas atau pekerjaan, tidaak sebagai pengkotaan pekerjaan, akan tetapi suatu kesatuan kerja, yang semuanya terarah pada pencapaian tujuan.
2. Admistrasi Pendidikan
Lembaga pendidikan sebagai salah satu bentuk organisasi, tidak terlepas dari kegiatan Administrasi, karena pada lembaga pendidikan terdapat sejumlah manusi yang harus bekerja sama dalam mencapai tujuannya.
Ngalim Purwanto mendefenisikan Administrasi pendidikan “ ialah segenap proses pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personil, spiritual, maupun material yang bersangkut paut dengan tujuan pendidikan “
G.Zroring mengemukan pengertian Administrasi pendidikan sebagai : “ Administrasi pendidikan ialah cara bekerja dengan orang-orang di dalam rangka usaha mencapai tujuan pendidikan yang efektif, yang mendatangkan hasil yang baik, tepat dan benar sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan “
Saiful Sagala mendefenisikan Administrasi Pendidikan adalah : ” segenap proses pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu dan dalam suatu potensi dalam suatu aktifitas kelembagaan, baik personal, spritual, dan material, yang bersangkut dengan pencapaian tujuan pendidikan “
Secara sedehana dan mudah, H.M daryanto mengartikan:
“Admistrasi pendidikan adalahsuatu ilmu tentang penyelenggaraan pendidikan di sekolah,agar tercapai tujuan pendidikan disekolah itu. Singkatnya : administrasi pendidikan ialah peembinaan, pengawasan, dan pelaksanaan dari segala sesuatu yang berhubungan dengan urusan-urusan sekolah”
3. Adminitrasi Personil
Administrasi personal atau adminisrasi kepegawaian adalah segenap proses penataan yang bersangkut-paut dengan masalah memperoleh dan menggunakan tenaga kerja untuk dan di sekolah dengan efisien, demi tercapainya tujuan sekolah adalah tujuan yang tertera sebagai tujuan institusional lembaga.
Zakia Daratjat mendefenisikan Administrasi personil adalah : “segala usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber-sumber personel secara efektif dan efisien untuk menunjang pendidikan yang telah ditetapkan (tujuan institusional)”.
Ari. H. Gunawan dalam bukukunya Administrasi Sekolah berpendapat bahwa Administrasi personil adalah :
“ seluruh proses kegiatan yang dirancang dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu para pegawai disekolah, sehingga mereka dapat membantu/menunjang kegiatan-kegiatan sekolah (khususnya PBM) secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.”
Secara singkat dapat kita artikan bahwa Administrasi Personil adalah segenap proses penataan personel di sekolah.
Referensi:
1. M. Ngalim Poerwanto, Adminitrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.
2. Saiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Bandung: Alfabeta, 2008.
3. G.Zroring dalam Yusria dan Alfian, Administrasi dan supervisi Pendidikan (bahan ajar akta IV), Jambi : PP.Fak.tarbiyah IAIN STS Jambi, 2006.
4. M. Ngalim Poerwanto, Op.Cit hlm. 3
5. H.M Daryanto, Administrasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta. 2002.
6. Suharsimi Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Jakarta: RajaGrafindo persada, 1993.
7. Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam.
8. Ari. H. Gunawan, Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan Mikro), Jakarta, Rineka Cipta, 2001.
KATA PERPISAHAN YUDISIUM
Emm...Beberapa waktu yang lalu saya di percaya untuk menyampaikan kata perpisahan pada acara yudisium Fakultas Tarbiyah IAIN STS Jambi. ini loh diantara kata-kata yang saya sampaikan di depan hadirin kala itu:
Hadirin yang berbahagia…
Dalam kesempatan yang sangat berharga bagi kita semua, izinkan saya mewakili seluruh mahasiswa fak.tarbiyah untuk menyampaikan terimakasih dan kritik konstruktif untuk institusi pendidikan yang selama ini kami geluti. Terasa, Institusi ini tidak hanya memberikan bekal bagi kami sebagai calon pendidik profesional akan tetapi lebih pada pengalaman penigkatan kualitas individu yang sangat berharga.
Sudah bertahun fak.tarbiyah mempersilahkan kami untuk diam, tinggal, dan berkembang di dalamnya. Sudah bertahun- tahun pula fak.tarbiyah mempersilahkan kami untuk mengacak-acak pola pikir kami tentang ilmu pendidikan islam yang menyenangkan. Meskipun terkadang, kami tidak mengerti dengan apa yang dosen sampaikan. Fisika, matematik, bahasa ingris-arab, manajemen pendidikan, aqidah ahlaq, Qur’an hadist adalah mata kuliah yang secara tidak sadar membuat kami tumbuh menjadi manusia dewasa yang siap menyongsong masa depan. Jelas, tantangan masa depan itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan untuk ditaklukkan, barangkali hanya orang yang memiliki spesifikasi dan dedikasi tinggi lah yang akan memenangkan kompetisi. walaupun realitanya tidak seideal itu, sebagai contoh sicerdas yang miskin tidaklah berpeluang besar untuk menang dalam banyak kompetisi jika dibandingkan dengan si bodoh tetapi memiliki financial!!
Hadirin yang berbahagia…
Selain itu, dalam kesempatan ini pula ada beberapa hal yang harus kita evaluasi dan tentunya menjadi perhatian kita semua demi kebaikan fak.tarbiyah tercinta ini. Disadari betul bahwa selain mengalami perkembangan yang sangat pesat, sampai hari ini fak.tarbiyah masih mengalami kekurangan dan permasalahan disana-sini. Kami masih ingat, ketika 4 tahun yang lalu ketika kami menginjakkan kaki di fak.tarbiyah, jangankan hotspot, listrik aja tidak hidup. Tapi kini semua berbeda. Banyak persoalan yang tentunya terus menghambat baik dari internal maupun dari eksternal fakultas kita ini. Sebagai mahasiswa kami mungkin element yang paling meraskan implikasi dari persoalan-persoalan ini. Mulai dari layanan akademik, fasilitas, sarana dan prasarana perkuliahan, maupun organisasi dekanat. Sebagai contoh, samapi hari ini berapa banyak WC mahasiswa yang bisa di pakai? atau berapa cepat mahasiswa menerima balasan ketika mengajukan dosen pembimbing? Dan berapa tegas pihak akademik menindak dosen-dosen yang malas masuk ?. Tentunya ini masih sebagian kecil persoalan yang dirasakan langsung oleh element mahasiswa. Belum lagi permasalah ijazah yang kita sebagai mahasiswa harus menggu sampai 3 bulan lamanya ketika kita menyelesaikan study. Atau juga masalah akreditasi jurusan yang belum diterima oleh pemerintah daerah. Tentunya ini patut menjadi perhatian kita semua.
Hadirin yang berbahagia…
Seringkali, kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak akademik salah diartikan oleh mahasiswa. Sehingga menimbulkan su’udzon atau rasa “ketidak percayaan” kepada pihak akademik di tingkatan mahasiswa. Hal ini tentunya adalah penyakit yang akan menggangu hubungan kita di fak.tarbiyah ini. Berkaitan dengan acara yudisium ini, pada dasarnya acara ini amatlah bagus dan bermanfaat bagi kita semua. Selain ajang silaturrahhim dan pemberian penghargaan bagi lulusan yang berprestasi, acara ini dapat kita jadikan ajang evaluasi dan intropeksi dalam tiap-tiap lulusan. Baik evaluasi kepada mahasiswa, juga evaluasi pada pihak fakultas. Diawal kebijakan ini, ada rasa keberatan pada tataran mahasiswa. Karena harus diakui bahwa tidak ada komunikasi diantara kita. Hendaknya untuk kedepan acara seperti ini lebih di tingkatkan dan lebih disiapkan dengan matang. Sehingga menjadi ajang yang dapat di contoh oleh fakultas-fakultas lain. Kami berkesimpulan permaslahan-permasalah ini di akabatkan oleh buruknya komunikasi kita. Sebaiknya apa pun dan sekecil apa pun permasalahnya ditingkatan fakultas, yuk...kita bicarakan bersama-sama agar tidak terjadi miskomunikasi antara kita. Selain itu, kami mahasiswa masih bingung dengan keberadaan senat fakultas. Keberadaan senat sebaiknya menjalankan fungsi dan tugas nya dengan baik belum kelihatan sampai detik ini. Kalau boleh usul, sebaiknya senat fakultas dipimpin oleh orang-orang yang independent yang akan memberikan solusi dan mengevaluasi kinerja fakultas.
Hadirin yang berbahagia…
Demi Dia Yang Maha Menciptakan kita semua, demi Dia pula yang sudah mempertemukan kita di fak.tarbiyah IAIN STS Jambi, saya katakan terima kasih untuk semua. Saya menyayangi, mencintai kalian semua seperti halnya saya mencintai diri saya sendiri, hanya karena Allah. Ribuan terimakasih kepada bapak ibu-dosen yang telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman yang berharga. Kami tak bisa memberikan apa-apa. Tapi, biar Allah yang membalaskannya, karena insya Allah perhitungan Allah jauh, amat sangat jauh berbeda dengan perhitungan yang kita punya. Kami Ingin memberikan sesuatu yang berharga dan dapat dikenang selamanya, tapi kami tidak mampu, mungkin belum mampu, atau tidak akan pernah ada sesuatu yang dapat menggantikan apa yang sudah bapak-ibu dosen berikan pada kami.
Jujur ada rasa sedih yang teramat sangat dalam diri kami. Sedih karena hilanglah gelar mahasiswa itu dari diri kami, ada sedikit rasa kebebasan yang tercerabut dari akarnya, meskipun kebebasan yang lainnya sudah kami dapatkan. Kerana terlepaslah beban yang mungkin selama ini menggelayut di dalam benak dosen dan kedua orang tua kami.
Akhirnya, tentu saja dibalik luapan kegembiraan kita hari ini yang telah menyelesaikan pendidikan strata satu di IAIN STS Jambi ini barangkali tersimpan beban yang luar biasa untuk menjawab seluruh peluang dan tantangan masa depan. Sebuah pertanyaan klasik seputar mau kemana setelah ini dan mau jadi apa setelah ini???
Semoga Allah selalu menjaga kalian dalam hamparan kasih sayang-Nya. Dan gapailah cita-cita kalian. Perjuangan belum berakhir.dan yakinlah tidak ada perjuangan yang sia-sia. Selamat tinggal dan selamat berjuang pada dunia yang lebih luas…..!!!
Wassalamu’alaikum wr.wb…